Cara menghitung tegangan maksimal yang boleh dihubungkan pada sebuah kapasitor

Kali ini saya akan berbagi artikel tentang cara menghitung tegangan maksimal yang diijinkan pada sebuah kapasitor lewat material yang terkandung didalamnya. Pada dasarnya, menghitung tegangan maksimal yang diijinkan pada sebuah kapasitor itu dapat dilakukan dengan mengkalikan nilai kekuatan dielektrik dari suatu bahan dengan ketebalan bahan dielektrik. Jika anda masih bingung perhatikan Gambar 1. 

  Pada Gambar 1 terlihat bahwa nilai tegangan yang diijinkan pada kapasitor tersebut adalah 1600 V. Pada gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa:

“Semakin besar nilai kekuatan dielektrik pada suatu bahan maka tegangan yang diijinkan semakin besar, kemudian semakin besar ketebalan suatu bahan dielektrik maka tegangan yang diijinkan semakin besar”

  Namun perlu diingat bahwa mengganti bahan dielektrik dengan menggunakan bahan yang memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi juga perlu memperhatikan faktor seperti faktor harga, faktor kemampuan terhadap suhu tinggi, faktor untuk bisa digulung agar dimensinya tidak melebar, faktor arus leakage yang rendah dan faktor lainnya.

  Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah bahwa ketika ketebalan bahan dielektrik semakin besar maka nilai kapasitansi dari kapasitor juga semakin berkurang, jadi memperbesar ketebalan bahan dielektrik juga memiliki kelemahan.

   Sebagai tambahan saya telah menulis tabel tentang kekuatan dielektrik suatu bahan pada Tabel 1 agar anda bisa memperkirakan sendiri tegangan maksimal yang diijinkan pada suatu kapasitor. Namun saya mohon maaf tidak bisa menjamin keakuratan dari tabel tersebut karena datanya tidak pernah saya uji kebenarannya. saya mengambil data tersebut dari buku BSE fisika. Berikut dibawah ini adalah Tabel 1 

Saya rasa sudah cukup bahasan tersebut, semoga setelah anda membaca dan memahami pembahasan kali ini, anda dapat memperkirakan kapasitor jenis mana yang paling baik ketika kita membutuhkan kapasitor yang tahan terhadap tegangan besar.